MENGANALISIS HASIL TABEL RANCANGAN PERCOBAAN SPSS

-

Menganalisis hasil tabel rancangan percobaan SPSS

Soal :
Suatu penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh 2 varietas padi, 4 dosis pupuk, dan 3 metode pemberantasan gulma. Varitas padi yang diuji adalah lokal dan hibrida. 13. Variasi pupuk yang diberikan adalah urea 20 kg/ha, urea 40 kg/ha, urea 60 kg/ha, dan tanpa pupuk urea. Perlakuan pemberantasan gulma adalah dengan herbisida, dengan manual weeder, dan tanpa pemberantasan gulma. Masing-massing perlakuan mempunyai 3 ulangan. Rancanglah petak percobaan untuk penelitian tersebut. Cobalah menggunakan 3 cara menentukan layout petak percobaan yang anda ketahui. Dari ketiga cara yang dibuat, cara yang mana yang lebih direkomendasikan untuk percobaan tersebut.

Tabel 1. Produksi gabah (kg/plot) tiap perlakuan
Pupuk dan
Pemberantasan gulma
Produksi (kg/plot)
Varitas lokal (V1)
Varitas hibrida (V2)
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Tanpa pupuk (N0)






Kontrol (G0)
3,320
3,864
4,507
6,101
5,122
4,815
Manual (G1)
3,766
4,311
4,875
5,096
4,873
4,166
Weeder (G2)
4,660
5,915
5,400
5,573
5,495
4,225
Urea 20 kg/ha (N1)






G0
3,188
4,752
4,756
5,595
6,780
5,390
G1
3,625
4,809
5,295
6,357
5,925
5,163
G2
5,232
5,170
6,046
7,016
7,442
4,478
Urea 40 kg/ha (N2)






G0
5,468
5,788
4,422
5,442
5,988
6,509
G1
5,759
6,130
5,308
6,398
6,533
6,565
G2
6,215
7,106
6,318
6,953
6,914
7,991
Urea 60 kg/ha (N3)






G0
4,246
4,842
4,863
6,209
6,768
5,779
G1
5,255
5,742
5,345
6,992
7,856
6,164
G2
6,829
5,869
6,011
7,565
7,626
7,362

Tabel 2
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:   produksi
Source
Type III Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Corrected Model
64.576a
23
2.808
6.338
.000
Intercept
2292.017
1
2292.017
5174.249
.000
Varietas
18.220
1
18.220
41.131
.000
dosis_pupuk
25.580
3
8.527
19.249
.000
pemberantasan_gulma
13.516
2
6.758
15.256
.000
varietas * dosis_pupuk
2.554
3
.851
1.922
.139
varietas * pemberantasan_gulma
1.548
2
.774
1.747
.185
dosis_pupuk * pemberantasan_gulma
1.905
6
.318
.717
.638
varietas * dosis_pupuk * pemberantasan_gulma
1.253
6
.209
.471
.826
Error
21.262
48
.443


Total
2377.856
72



Corrected Total
85.838
71



a. R Squared = .752 (Adjusted R Squared = .634)


Tabel 3
Produksi
dosis_pupuk
N
Subset
1
2
3
TukeyHSDa,b
tanpa urea
18
4.78244


20 kg urea/ha
18

5.38994

40 kg urea/ha
18


6.18461
60 kg urea/ha
18


6.21150
Sig.

1.000
1.000
.999
Duncana,b
tanpa urea
18
4.78244


20 kg urea/ha
18

5.38994

40 kg urea/ha
18


6.18461
60 kg urea/ha
18


6.21150
Sig.

1.000
1.000
.904
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
 Based on observed means.
 The error term is Mean Square(Error) = .443.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 18.000.
b. Alpha = .05.


Tabel 4
Produksi
pemberantasan_gulma
N
Subset
1
2
TukeyHSDa,b
Control
24
5.18808

Manual
24
5.51283

Weeder
24

6.22546
Sig.

.219
1.000
Duncana,b
Control
24
5.18808

Manual
24
5.51283

Weeder
24

6.22546
Sig.

.097
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
 Based on observed means.
 The error term is Mean Square(Error) = .443.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 24.000.
b. Alpha = .05.

Tabel 4. T Test

Group Statistics
Varietas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
produksi
Padi lokal
36
5.13908
.935349
.155891
Hibrida
36
6.14517
1.028147
.171358


Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F
Sig.
T
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
 Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower
Upper
Produksi
Equal variances assumed
.593
.444
-4.343
70
.000
-1.006083
.231658
-1.468112
-.544055
Equal variances not assumed


-4.343
69.383
.000
-1.006083
.231658
-1.468184
-.543983

a.       Apakah ada pengaruh masing-masing perlakuan (varietas, dosis pupuk, pemberantasan gulma) terhadap produksi padi?
Jawab :
Ada, karena nilai signifikansi varietas, dosis pupuk, dan pemberantasan gulma dibawah 0,05 seperti pada tabel 2. sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan-perlakuan diatas berpengaruh terhadap produksi padi.

b.      Apakah ada interaksi antara dua perlakuan terhadap tingkat perlakuan yang lain ?
Jawab :
Tidak ada interaksi, dikarenakan nilai signifikansi lebih dari 0,05 (Tabel 2).

c.       Apakah pemberian pupuk dan metode pemberantasan gulma efektif terhadap setiap varietas ?
Jawab : Tidak efektif, karena berdasarkan pada Tabel 2 dapat diketahui nilai signifikansi pada pemberian pupuk dan metode pemberantasan gulma pada setiap varietas lebih dari 0,05.

d.      Apakah ada perbedaan hasil antar dosis pupuk? Jika ada, dosis pupuk mana yang efektif?
Jawab :
Ada, tapi tidak terlalu signifikan. Dapat dilihat pada tabel 3 nilai subset untuk dosis 60 kg urea/ha  adalah 6.21150 dan nilai subset untuk dosis 40 kg urea/ha  adalah 6.1846. dengan selisih ilai yang tidak terlalu jauh maka dosis pupuk 40 kg urea/ha lebih efektif karena lebih hemat pupuk.

e.       Apakah ada perbedaan hasil antar varietas? Jika ada, varietas mana yang efektif?
Jawab :
Ada, dengan mengacu pada tabel 4 maka hibrida lebih efektif karena memiliki nilai mean yang lebih besar dibandingkan dengan varietas padi lokal.

f.       Berdasarkan hasil tersebut apakah saran anda terhadap penanaman padi?
Jawab :
Berdasarkan hasil diatas maka disarankan untuk mengunakan varietas hibrida, dosis pupuk 40 kg urea/ha dan pemberantasan gulma dengan menggunakan weeder.

Dari sebuah catatan kuliah. semangat belajar
Terima kasih

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Lahan Marginal, Naungan dan Pasang Surut

-
Pemanfaatan Lahan Marginal, Naungan dan Pasang Surut   Lahan Marginal Lahan marginal dapat diartikan sebagai lahan yang memiliki mutu rendah karena memiliki beberapa faktor pembatas jika digunakan untuk suatu keperluan tertentu. Sebenarnya faktor pembatas tersebut dapat diatasi dengan masukan, atau biaya yang harus dibelanjakan. Tanpa masukan yang berarti budidaya pertanian di lahan marginal tidak akan memberikan keuntungan.   Ciri-ciri utama lahan marginal adalah:   1) tingkat kesuburannya rendah,   2) erositas tinggi,   3) sering mengalami kekeringan atau kebanjiran,   4) tingkat kemasaman tanah tinggi dan   5) tingkat keracunan tinggi pada kondisi tertentu.   Persoalan utama dalam berusahatani di lahan kering (marginal) adalah bagaimana mengelola air yang menjadi faktor pembatas dalam berusahatani, sehingga produktivitas lahan dapat ditingkatkan. Selain itu lahan marginal mempunyai keterbatasan seperti sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang tidak baik, serta t
Baca selengkapnya

Rotasi dan Penyusunan Pola Tanam

-
Rotasi dan Penyusunan Pola Tanam   Rotasi tanaman adalah sistem penanaman berbagai tanaman secara bergilir dalam urutan waktu tertentu pada suatu bidang tanah.   Rotasi tanaman memberikan keuntungan-keuntungan seperti pemberantasan hama dan penyakit, pemberantasan tumbuhan pengganggu, dan yang paling penting adalahmempertahankan/memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia tanah dalam menunjang kesuburan.   Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan pola tanam (usaha tani) adalah sebagai berikut: o    Ketersediaan air yang menyangkup waktu dan lamanya ketersediaan yang tergantung pada kinerja air irigasi serta pola distribusi dan jumlah hujan. o    Keadaan tanah yang meliputi sifat fisik, kimia dan bentuk permukaan tanah. o    Tinggi tempat dari permukaan laut, terutama sehubungan dengan suhu udara, tanah dan ketersediaan air. o    Eksistensi hama dan penyakit tanaman yang bersifat kronis dan potensial. o    Ketersediaan dan aksesibilitas bahan tanaman y
Baca selengkapnya

POLA TANAM (monokultur dan tumpang sari)

-
POLA TANAM Pola tanam adalah upaya p engatur an susunan tata letak dari tanaman dan tata urutan tanaman dengan melaksanakan penanaman pada sebidang lahan selama periode waktu tertentu . T anam adalah menempatkan bahan tanam berupa benih atau bibit pada media tanam baik media tanah maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk pola tanam.   MONOKULTUR Monokultur adalah cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Kelebihan m onokultur yaitu menjadikan penggunaan lahan efisien karena memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena wajah lahan menjadi seragam. Sedangkan k elemahan m onokultur adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT ) seperti hama dan penyakit tanaman. Pertanaman satu lahan tanpa variasi apa pun berakibat hama atau penyakit dapat ber kembang dan menyerang tanaman pada periode penanaman berikutnya.
Baca selengkapnya