Pengujian alat mesin pertanian sesuai SNI
Pengujian sejumlah alat
mesin pertanian telah diatur menurut SNI yang dikeluarkan oleh Badan
Standarisasi Nasional (BSN)
Menurut SNI, secara umum pengujian alat mesin pertanian meliputi uji verifikasi, uji unjuk kerja,
dan uji pelayanan. Masing-masing uji mempunyai berbagai parameter. Uji verifikasi dimaksudkan untuk mengamati
secara langsung spesifikasi dari alat yang diuji dan
hasilnya dibandingkan dengan spesifikasi yang diberikan pemohon uji. Uji unjuk kerja dimaksudkan untuk melihat
secara langsung kemampuan alat mesin ketika dioperasikan. Uji unjuk kerja dibedakan menjadi dua kategori
yaitu uji laboratorium dan uji lapangan. Uji pelayanan dimaksudkan untuk mengukur
pelayanan yang diberikan untuk mengoperasikan traktor, meliputi kemudahan
operator dalam mengendalikan traktor, getaran serta kebisingan mesin. Parameter
tersebut diukur secara langsung, kemudian dianalisis dan hasilnya dituangkan
dalam laporan uji.
Beberapa contoh
parameter pengujian alat mesin pertanian
No.
|
Jenis alat mesin pertanian
|
Parameter pengujian
|
||
Uji Verifikasi
|
Uji Unjuk kerja
|
Uji pelayanan
|
||
1
|
Mesin olah tanah (traktor roda empat)
SNI 7416-2013
|
spesifikasi
alat meliputi dimensi, bahan, kelengkapan komponen.
|
Uji torsi Power Take Off (PTO), uji daya
tarik drawbar,
dan uji beban berkesinambungan. kapasitas kerja lapang, efisiensi kerja
lapang, kecepatan jalan aktual, slip roda, lebar kerja aktual serta kualitas
hasil pengolahan seperti kedalaman olah tanah
|
kemudahan
operator dalam mengendalikan traktor, getaran serta kebisingan mesin
|
2
|
Mesin Tanam (trnasplanter tipe dorong) SNI 7607-2010
|
spesifikasi
alat meliputi dimensi, bahan, kelengkapan komponen.
|
Putaran motor penggerak, kecepatan kerja teoritis mesin,
lebar kerja teoritis,
lebar kerja efektif mesin tanam, kecepatan kerja aktual, kapasitas lapang
efektif, slip roda mesin tanam, waktu total operasi,
waktu kerja efektif,
waktu kerja tidak efektif, luas tanah yang tertanami,
pemakaian bahan bakar, efisiensi lapang.
|
Kesesuaian penanaman, kemudahan operator, getaran serta kebisingan
|
3
|
Mesin panen padi kombinasi (Paddy combine
harvester) SNI 8185-2015
|
spesifikasi
alat meliputi dimensi, bahan, kelengkapan komponen.
|
Kecepatan jalan pemanenan, kapasitas lapangan
efektif, efisiensi lapangan pemanenan, konsumsi bahan bakar, lebar pemotongan,
tingkat kebersihan gabah, persentase tingkat kerusakan gabah, efisiensi
perontokan dan persentase susut pemanenan
|
kemudahan
operator, getaran an
kebisingan
|
Menurut SNI tentang uji
traktor, pengujian traktor roda empat
dibedakan menjadi 2 kategori yaitu uji laboratorium dan uji lapang. Jelaskan
kedua kategori pengujian traktor tersebut.
Jawab:
Kategori pengujian
traktor yaitu:
Uji Laboratorium
Beberapa parameter yang diuji di laboratorium
meliputi
1)
Uji
torsi Power Take Off (PTO)
2)
Uji
daya tarik Drawbar
3)
Uji
beban berkesinambungan
Uji Lapang
Untuk pengujian lapang, parameter yang diuji
meliputi kapasitas kerja lapang, efisiensi kerja lapang, kecepatan jalan
aktual, slip roda, lebar kerja aktual serta kualitas hasil pengolahan seperti
kedalaman olah tanah untuk
mengevaluasi kemampuan kerja traktor pertanian roda empat yang dioperasikan
pada kondisi yang optimal. Pengukuran parameter uji dilakukan setelah
traktor siap dioperasikan. Beberapa parameter uji yang diukur adalah :
1)
Putaran
motor penggerak : diatur untuk mendapatkan kecepatan kerja traktor saat operasi.
2)
Kecepatan
kerja teoritis : diukur dengan cara menjalankan traktor dalam kondisi siap operasi dengan implemen tanpa dioperasikan,
dicatat waktu tempuhnya pada jarak lintasan
10 m.
3)
Lebar
kerja teoritis bajak singkal: diukur jarak antara dua garis sejajar dan searah
lintasan melalui titik mata bajak (point of share)
dari sayap mata bajak (wing of share).
4)
Lebar
kerja efektif bajak singkal : diukur pada saat pengolahan tanah berlangsung
dengan menggunakan alat pengukur lebar dan kedalaman
kerja (Gambar 5).
5)
Lebar
kerja efektif bajak rotari : diukur sesuai lebar kerja aktual dan tegak lurus
arah lintasan.
6)
Kedalaman
pembajakan; diukur dengan meletakkan ujung pengukur skala kedalaman dari batas kedalaman hasil pengolahan tanah sampai
pada permukaan tanah.
7)
Kecepatan
kerja aktual; diukur dengan cara mencatat waktu tempuh traktor pada jarak lintasan 10 m pada saat operasi.
8)
Kapasitas
lapang efektif.
9)
Slip
roda traktor.
10) Waktu total operasi; diukur sejak
traktormulai digunakan untuk operasi sampai dengan selesai dalam satu petak uji.
11) Waktu kerja tidak efektif; dicatat waktu yang
hilang karena digunakan untuk berbelok, perbaikan
dan penyetelan traktor setiap kali bekerja pada petak uji.
12) Waktu kerja efektif, waktu total dikurangi
dengan waktu kerja tidak efektif.
13) Luas tanah terolah; diukur dengan cara mengukur
luasan lahan yang terolah dari suatu petak
uji.
14) Pemakaian bahan bakar.
15) Efisiensi lapang.
16) Gaya penarikan traktor; diukur dengan
menggunakan instrumen dynamometer yang digandengkan di belakang traktor pertanianroda empat.
17) Daya penarikan traktor; merupakan hasil
perkalian antara gaya penarikan dan kecepatan traktor pada efisiensi traksi maksimum.
Bagaimana prosedur dan tata cara pengujian mesin tanam padi (paddy
transplanter) menurut SNI
Jawab :
Metode uji mesin tanam padi (paddy transplanter) tipe
dorong menutrut SNI
a.
Peralatan uji
Peralatan yang digunakan
dalam pengujian mesin tanam bibit padi ditunjukkan dalam
b.
Bahan
uji
Bahan uji yang digunakan dalam pengujian
mesin tanam bibit padi meliputi:
1)
Bahan
bakar
2)
Air pendingin
3)
Minyak pelumas motor penggerak
4)
Minyak pelumas transmisi
c.
Tempat pengujian
1) Lahan
tempat uji dengan luas 40 m X 25 m
2)
Kondisi lahan yang perlu dicatat,
meliputi:
o
Jenis tanah
o
Kadar air tanah
o
Topografi
o
Kondisi sisa tanaman/gulma
o
Tinggi genangan air
o
Kekerasan tanah
3) Kondisi lingkungan yang
perlu dicatat:
o
Suhu
o
Tekanan dan kelembaban
Catatan
Lahan uji pada lahan
sawah (low land) adalah tanah dengan permukaan datar dan dalam keadaan tergenang air ± 2 cm, mempunyai lapisan
tapak bajak (plow sole) dengan kedalaman maksimum 25 cm.
Uji verifikasi
Mencocokkan spesifikasi teknis dan perlengkapan mesin tanam bibit padi yang
akan diuji,
dibandingkan dengan Tabel 2 dan buku manual mesin tanam bibit padi.
Uji unjuk kerja
Pengukuran parameter dilakukan setelah mesin siap untuk dioperasikan.
Setelah diperoleh
kondisi yang diharapkan, mesin siap dioperasikan dan dilakukan pengukuran
terhadap beberapa parameter berikut yang meliputi:
a) Putaran motor penggerak, diatur untuk mendapatkan kecepatan mesin
beroperasi
maksimum 2 km/jam.
b) Kecepatan kerja teoritis mesin, diukur dengan cara menjalankan mesin
tanam dalam
kondisi siap beroperasi di lahan sawah berlumpur dengan tuas kopling
hidrolis terangkat
pada jarak lintasan 10 m dan dicatat waktu tempuhnya. Pengukuran dilakukan
sebanyak
5 kali pengulangan.
c) Lebar kerja teoritis, diukur pada saat pada saat mesin tanam beroperasi
dengan
menggunakan alat pengukur lebar.
d) Lebar kerja efektif mesin tanam diukur dengan meletakkan alat pengukur
skala pada
bagian samping permukaan alur tanam lintasan ke satu sampai lintasan kelima
pada
ujung yang lain diberi tanda patok pada ujung tersebut. Jarak antara patok
pada
pengukuran mulai alur tanam pertama dengan pengukuran berikutnya pada alur
tanam
kelima, kemudian nilai tersebut dibagi dengan angka 5 didapatkan nilai
lebar kerja.
e) Kecepatan kerja aktual, diukur dengan cara mencatat waktu tempuh mesin
tanam pada
jarak lintasan 10 m pada saat mesin tanam beroperasi. Pengukuran dilakukan
minimum
5 kali dalam setiap petak uji.
f) Kapasitas lapang efektif
g) Slip roda mesin tanam
h) Waktu total operasi mesin tanam, merupakan jumlah waktu kerja efektif
dan waktu kerja tidak efektif diukur sejak mesin mulai digunakan untuk operasi
penanaman sampai
dengan selesai dalam satu petak uji.
i) Waktu kerja efektif, yaitu waktu total dikurangi dengan waktu kerja
tidak efektif.
j) Waktu kerja tidak efektif, dicatat waktu yang hilang karena digunakan
untuk berbelok, perbaikan dan penyetelan mesin tanam setiap kali bekerja pada
tiap petak uji.
k) Luas tanah yang tertanami, dilakukan dengan cara mengukur luasan lahan
yang sudah
ditanam dari suatu petak uji.
l) Pemakaian bahan bakar, yaitu volume bahan bakar yang digunakan untuk
operasi
penanaman setiap satu satuan waktu, diukur dengan menggunakan gelas ukur
(l/jam).
m) Efisiensi lapang.
Uji pelayanan
Uji pelayanan dilakukan bersamaan dengan uji unjuk kerja dengan parameter
sebagai
berikut:
a) Tingkat kebisingan yang diterima operator pada saat mengoperasikan mesin
tanam.
Pengukuran dilakukan pada kondisi putaran motor penggerak sama dengan saat pengukuran
unjuk kerja lapang. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan alat pengukur
tingkat kebisingan (sound level meter) pada telinga operator.
b) Getaran mekanis yang dirasakan operator pada saat mengoperasikan mesin
tanam.
Pengukuran getaran mekanis dilakukan pada kondisi putaran motor penggerak
sama
dengan saat pengukuran unjuk kerja lapang, dengan ujung alat ukur
ditempelkan pada
tangkai kemudi mesin tanam dan kemudian dicatat hasilnya.
c) Kemudahan dan kesesuaian mesin tanam untuk melakukan pekerjaan penanaman
di
lapangan uji.
Komentar
Posting Komentar