PEMAKAIAN HURUF SESUAI EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
PEMAKAIAN
HURUF SESUAI EJAAN BAHASA INDONESIA YANG
DISEMPURNAKAN
Bahasa terdiri atas kumpulan kata atau kalimat yang dari masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Bahasa diciptakan sebagai alat
komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk
melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, kita
harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata tersebut sesuai
dengan aturan tata bahasa yang ada, agar makna yang terkandung di setiap
kalimat dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi
ujaran dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang. Secara teknis, Ejaan
adalah aturan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan dan penulisan
tanda baca. Bahasa Indonesia dalam sejarah
perkembangannya telah menggunakan beberapa ejaan, antara lain ejaan Van
Ophuiysen dan ejaan Soewandi. Akan tetapi, sejak 1972,
tepatnya pada 16 Agustus 1972, telah
ditetapkan dan diberlakukan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang diatur
dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Apabila pedoman ini dipelajari dan ditaati maka tidak
akan terjadi kesalahan pengejaan kata.
Kali ini akan dibahas berbagai penggunaan huruf
yang baik dan benar. Disini kami menuliskan berbagai macam penggunaan huruf
beserta aturan penggunaan dan fungsi dari berbagai macam huruf tersebut,
sehingga kita dapat memahami bagaimana cara penggunaan huruf yang baik dan
benar dalam pembuatan berbagai tulisan khususnya karya tulis.
A.
Huruf
abjad
Abjad
yang digunakan dalam ejaan bahasa indonesiaterdirei atas huruf yang berikut
nama tiap huruf disertakan di kolom ketiga
Huruf
|
Nama
|
|
Kapital
|
Kecil
|
|
A
|
A
|
A
|
B
|
B
|
Be
|
C
|
C
|
Ce
|
D
|
D
|
De
|
E
|
E
|
E
|
F
|
F
|
Ef
|
G
|
G
|
Ge
|
H
|
H
|
Ha
|
I
|
I
|
I
|
J
|
J
|
Je
|
K
|
K
|
Ka
|
L
|
L
|
El
|
M
|
M
|
Em
|
N
|
N
|
En
|
O
|
O
|
O
|
P
|
P
|
Pe
|
Q
|
Q
|
Ki
|
R
|
R
|
Er
|
S
|
S
|
Es
|
T
|
T
|
Te
|
U
|
U
|
U
|
V
|
V
|
Ve
|
W
|
W
|
We
|
X
|
X
|
Eks
|
Y
|
Y
|
Ye
|
Z
|
Z
|
Zet
|
B.
Huruf
Vokal
Huruf
yang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.
Huruf vokal
|
Contoh Pemakaian dalam Kata
|
||
Posisi
Awal
|
Posisi
Tengah
|
Posisi
Akhir
|
|
A
|
Api
|
padi
|
Lusa
|
e*
|
Enak
|
petak
|
Sore
|
Emas
|
kena
|
Tipe
|
|
I
|
Itu
|
simpan
|
Murni
|
O
|
Oleh
|
kota
|
Radio
|
U
|
Ulang
|
bumi
|
Ibu
|
Keterangan:
* Untuk keperluan penghafalan kata yang
benar, tanda aksen ( ΄ ) dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (téras).
Upacara itu
dihadiri pejabatteras Bank Indonesia.
Kami menonton film seri
(séri).
Pertandingan itu
berakhir seri
Di mana kécap itu dibuat?
Coba kecap dulu makanan itu.
C.
Huruf
Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam
bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b,
c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf Konsonan
|
Contoh Pemakaian dalam Kata
|
||
Posisi
Awal
|
Posisi
Tengah
|
Posisi
Akhir
|
|
B
|
Bahasa
|
sebut
|
Adab
|
C
|
Cakap
|
kaca
|
-
|
D
|
Dua
|
ada
|
Abad
|
F
|
Fakir
|
kafan
|
Maaf
|
G
|
Guna
|
tiga
|
Gudeg
|
H
|
Hari
|
saham
|
Tuah
|
J
|
Jalan
|
manja
|
Mikraj
|
K
|
Kami
|
paksa
|
Politik
|
|
-
|
rakyat
|
bapak*
|
L
|
Lekas
|
alas
|
Akal
|
M
|
Maka
|
kami
|
Diam
|
N
|
Nama
|
tanah
|
Daun
|
P
|
Pasang
|
apa
|
Siap
|
q**
|
Quran
|
status-quo
|
Taufik
|
R
|
Raih
|
bara
|
Putar
|
S
|
Sampai
|
asli
|
Tangkas
|
T
|
Tali
|
mata
|
Rapat
|
V
|
Varia
|
lava
|
-
|
W
|
Wanita
|
hawa
|
-
|
x**
|
Xerox
|
-
|
sinar-x
|
Y
|
Yakin
|
payung
|
-
|
Z
|
Zeni
|
lazim
|
Juz
|
Keterangan:
* Huruf k
melambangkan bunyi hamzah.
** Huruf q
dan x khusus dipakai untuk nama diri
(seperti Taufik dan xerox) dan keperluan ilmu (seperti status-quo dan sinar-x).
D.
Huruf
Diftong
Di
dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Huruf Konsonan
|
Contoh Pemakaian dalam Kata
|
||
Posisi
Awal
|
Posisi
Tengah
|
Posisi
Akhir
|
|
Ai
|
Ain
|
malaikat
|
Pandai
|
Au
|
Aula
|
saudara
|
harimau
|
Oi
|
-
|
boikot
|
Amboi
|
E.
Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, gh, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyi konsonan.
Gabungan
Huruf Konsonan
|
Contoh
Pemakaian dalam Kata
|
|||
Posisi
Awal
|
Posisi
Tengah
|
Posisi
Akhir
|
||
Kh
|
khusus
|
Akhir
|
tarikh
|
|
Ng
|
ngilu
|
Bangun
|
senang
|
|
Ny
|
nyata
|
Banyak
|
|
|
Sy
|
syarat
|
Isyarat
|
Arasy
|
Catatan :
Nama orang, badan hokum, dan nama
diri yang lain ditulis sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,
kecuali jika ada pertimbangan khusus.
F.
Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar
dipakai sehingga huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Dia membaca buku.
Apa maksudnya ?
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
Apa maksudnya ?
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
2. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama petikkan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Kemarin engkau terlambat, “ Katanya.
“Besok pagi, “ kata Ibu, “Dia akan berangkat.”
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Kemarin engkau terlambat, “ Katanya.
“Besok pagi, “ kata Ibu, “Dia akan berangkat.”
3. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab
suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Quran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Yang Mahakuasa
Yang Maha Pengasih
Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Islam Quran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Yang Mahakuasa
Yang Maha Pengasih
Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama
orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Imam Syafii
Nabi Ibrahim
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Imam Syafii
Nabi Ibrahim
b. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak
diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Pada tahun ini dia pergi naik haji.
Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Pada tahun ini dia pergi naik haji.
Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.
5.a. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsure nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi,atau
nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
Gubernur Jawa Tengah
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
Gubernur Jawa Tengah
b. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk
lengkapnya.
Misalnya:
Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.
Sidanng itu dipimpin Presiden.
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departenmen Pendidikan Nasional.
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.
Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.
Sidanng itu dipimpin Presiden.
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departenmen Pendidikan Nasional.
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi,
atau nama tempat tertentu.
Misalnya:
Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.
Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.
6.a. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
DewiSartika
Wage Rudolf Supratman
Halim Perdanakusumah
Ampere
Amir Hamzah
DewiSartika
Wage Rudolf Supratman
Halim Perdanakusumah
Ampere
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J de Hollander
J.P. van Bruggen
H. van der Giessen
Otto von Bismarck
Vasco da Gamma
J.J de Hollander
J.P. van Bruggen
H. van der Giessen
Otto von Bismarck
Vasco da Gamma
(2) Dalam nama orang tertentu, huruf
kapital tidak dipakai untuk
menuliskan huruf pertama kata bin
atau binti.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Ibrahim bin Adham
Siti Fatimah binti Salim
Zaitun binti Zainal
Abdul Rahman bin Zaini
Ibrahim bin Adham
Siti Fatimah binti Salim
Zaitun binti Zainal
b.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
pascal second Pas
J/K atau JK-1 joule per Kelvin
N Newton
pascal second Pas
J/K atau JK-1 joule per Kelvin
N Newton
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
10 volt
5 ampere
mesin diesel
10 volt
5 ampere
7.a. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Eskimo
suku Sunda
bahasa Indonesia
bangsa Eskimo
suku Sunda
bahasa Indonesia
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
8.a. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal
b. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Candu
Perang Dunia I
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Perang Candu
Perang Dunia I
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9.a. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya:
Banyuwangi Asia Tenggara
Cirebon Amerika Serikat
Eropa Jawa Barat
Banyuwangi Asia Tenggara
Cirebon Amerika Serikat
Eropa Jawa Barat
b. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur-usur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.
Misalnya:
Bukit Barisan Danau Toba
Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru
Jalan Diponegoro Jazirah Arab
Ngarai Sianok Lembah Balieng
Selat Lombok Pegunungan Jayawijaya
Sungai Musi Tanjung Harapan
Teluk Benggala Terusan Suez
Bukit Barisan Danau Toba
Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru
Jalan Diponegoro Jazirah Arab
Ngarai Sianok Lembah Balieng
Selat Lombok Pegunungan Jayawijaya
Sungai Musi Tanjung Harapan
Teluk Benggala Terusan Suez
c. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya
menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya:
ukiran Jepara pempek Palembang
tari Melayu sarung Mandar
asinan Bogor sate Mak Ajad
ukiran Jepara pempek Palembang
tari Melayu sarung Mandar
asinan Bogor sate Mak Ajad
d. Huruf kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama unsur geografi yan tidak diikuti oleh nama diri geografi.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertamanama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jelas.
Misalnya:
nangka belanda
kunci inggris
petai cina
pisang ambon
nangka belanda
kunci inggris
petai cina
pisang ambon
10.a. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Departemen Keuangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Republik Indonesia
Departemen Keuangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dan nama dokumen resmi.
Misalnya:
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menjadi sebuah republik
menurut undang-undang yang berlaku
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menjadi sebuah republik
menurut undang-undang yang berlaku
Catatan:
Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari Negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.
Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari Negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.
Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.
Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.
Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.
11.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi,
dan judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan
12.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah,
kecuali kata tugas seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk
yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
13. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan
dengan nama diri.
Misalnya:
Dr. doctor
S.E. sarjana ekonomi
S.H. sarjana hokum
S.S. sarjana sastra
S.Kp. sarjana keperawatan
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
Prof. professor
K.H. kiai haji
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. Saudara
Dr. doctor
S.E. sarjana ekonomi
S.H. sarjana hokum
S.S. sarjana sastra
S.Kp. sarjana keperawatan
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
Prof. professor
K.H. kiai haji
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. Saudara
Catatan:
Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, siatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036 / U / 1993.
Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, siatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036 / U / 1993.
14.a.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak,
adik, dan paman, yang
digunakan dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
Besok Paman akan datang.
Surat Saudara sudah saya terima.
“Kapan Bapak berangkat?” Tanya Harto.
“Silahkan duduk, Dik!” kata orang itu.
Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
Besok Paman akan datang.
Surat Saudara sudah saya terima.
“Kapan Bapak berangkat?” Tanya Harto.
“Silahkan duduk, Dik!” kata orang itu.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau
penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.
15. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa namaAnda?
Surat Anda telah kami terima dengan baik.
Sudahkah Anda tahu?
Siapa namaAnda?
Surat Anda telah kami terima dengan baik.
16. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama pada kata, seperti keterangan,
catatan, dan misalnya
yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan
dengan pernyataan lengkap itu. (Lihat contoh pada IB, IC, IE, dan II F 1 5).
G. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan.
Misalnya:
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Mpu Prapanca.
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Mpu Prapanca.
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
Catatan:
Judul skripsi, tesis, atau disertai yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak tertulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
Judul skripsi, tesis, atau disertai yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak tertulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
2. Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.
Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.
3.a. Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung dipadankan dengan ‘pandangan dunia’.
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung dipadankan dengan ‘pandangan dunia’.
b. Ungkapan asing yang telah diserap
ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.
Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.
Sebuah hasil dari perkuliahan
Referensi :
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Yrama Widya. Bandung
Sugihastuti, dkk.
2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Komentar
Posting Komentar