Postingan

BUDIDAYA TANAMAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BUDIDAYA TANAMAN BERWAWASAN LINGKUNGAN   Pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan sumber daya alam serta perubahan teknologi dan kelembagaan untuk menjamin pemenuhan dan pemuasan kebutuhan manusia secara berkelanjutan bagi generasi sekarang dan mendatang . Pembangunan pertanian harus menjamin terpenuhiny a secara berkesinambungan kebutuhan dasar nutrisi bagi masyarakat , memelihara kapasitas produksi pertanian yang berwawasan lingkungan mengurangi dampak kegiatan pembangunan pertanian yang dapat menimbulkan pencemaran dan kualitas lingkungan hidup   Mengapa harus budidaya tanaman berwawasan Lingkungan?   1)     Terjadinya kerusakan lingkungan I nput yang tinggi telah menyebabkan degradasi lahan secara nyata. Misalnya:     1. Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan resistensi hama.     2. Penggunaan pupuk yang berlebihan malah menyebabkan eutrifikasi.   2)     Keterbatasan lahan   Terjadinya konversi lahan pertanian untuk perumahan, indu

Pemanfaatan Lahan Marginal, Naungan dan Pasang Surut

Pemanfaatan Lahan Marginal, Naungan dan Pasang Surut   Lahan Marginal Lahan marginal dapat diartikan sebagai lahan yang memiliki mutu rendah karena memiliki beberapa faktor pembatas jika digunakan untuk suatu keperluan tertentu. Sebenarnya faktor pembatas tersebut dapat diatasi dengan masukan, atau biaya yang harus dibelanjakan. Tanpa masukan yang berarti budidaya pertanian di lahan marginal tidak akan memberikan keuntungan.   Ciri-ciri utama lahan marginal adalah:   1) tingkat kesuburannya rendah,   2) erositas tinggi,   3) sering mengalami kekeringan atau kebanjiran,   4) tingkat kemasaman tanah tinggi dan   5) tingkat keracunan tinggi pada kondisi tertentu.   Persoalan utama dalam berusahatani di lahan kering (marginal) adalah bagaimana mengelola air yang menjadi faktor pembatas dalam berusahatani, sehingga produktivitas lahan dapat ditingkatkan. Selain itu lahan marginal mempunyai keterbatasan seperti sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang tidak baik, serta t

Rotasi dan Penyusunan Pola Tanam

Rotasi dan Penyusunan Pola Tanam   Rotasi tanaman adalah sistem penanaman berbagai tanaman secara bergilir dalam urutan waktu tertentu pada suatu bidang tanah.   Rotasi tanaman memberikan keuntungan-keuntungan seperti pemberantasan hama dan penyakit, pemberantasan tumbuhan pengganggu, dan yang paling penting adalahmempertahankan/memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia tanah dalam menunjang kesuburan.   Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan pola tanam (usaha tani) adalah sebagai berikut: o    Ketersediaan air yang menyangkup waktu dan lamanya ketersediaan yang tergantung pada kinerja air irigasi serta pola distribusi dan jumlah hujan. o    Keadaan tanah yang meliputi sifat fisik, kimia dan bentuk permukaan tanah. o    Tinggi tempat dari permukaan laut, terutama sehubungan dengan suhu udara, tanah dan ketersediaan air. o    Eksistensi hama dan penyakit tanaman yang bersifat kronis dan potensial. o    Ketersediaan dan aksesibilitas bahan tanaman y

POLA TANAM (monokultur dan tumpang sari)

POLA TANAM Pola tanam adalah upaya p engatur an susunan tata letak dari tanaman dan tata urutan tanaman dengan melaksanakan penanaman pada sebidang lahan selama periode waktu tertentu . T anam adalah menempatkan bahan tanam berupa benih atau bibit pada media tanam baik media tanah maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk pola tanam.   MONOKULTUR Monokultur adalah cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Kelebihan m onokultur yaitu menjadikan penggunaan lahan efisien karena memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena wajah lahan menjadi seragam. Sedangkan k elemahan m onokultur adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT ) seperti hama dan penyakit tanaman. Pertanaman satu lahan tanpa variasi apa pun berakibat hama atau penyakit dapat ber kembang dan menyerang tanaman pada periode penanaman berikutnya.
Gambar
UMUR SIMPAN MAKANAN KEMASAN umur simpan dalah waktu antara produk yang dipanen atau diolah dan dikemas sampai kualitas telah memburuk ke tingkat yang tidak dapat diterima. Hal ini mungkin karena alasan organoleptik seperti kerugian tekstur atau rasa atau alasan mikroba seperti pertumbuhan jamur, dll. Oleh karena itu umur simpan adalah waktu selama produk dapat dikonsumsi.  Kemasan harus sesuai untuk melindungi produk dari bahaya eksternal, seperti kelembaban, cahaya, oksigen, kontaminasi mikroba, , tetes, dll. Dalam memilih kemasan yang sesuai materi, harus mempertimbangkan pada bahaya yang produk akan dikemas. Produk makanan tersebut mungkin rusak karena tengik, pembusukan karena mikroba, reaksi enzimatik, dll Proses yang digunakan untuk menghambat kerusakan meliputi sterilisasi, pasteurisasi, pembekuan, dan pengolahan aseptik. Dalam beberapa proses ini, kemasan memainkan peran utama dalam pengolahan seperti di pengalengan. Kemasan bertujuan untuk melindungi makanan dari kon